Seminar Riset Unggulan Daerah 2023 Mengangkat Tema Pengembangan Ekosistem Beras Organik


Created At : 2023-12-08 00:00:00 Oleh : Dhanik Kelitbangan Dibaca : 400



Terdapat potensi besar pengembangan beras organik di Kabupaten Magelang. Dari sisi budi daya, saat ini terdapat areal sawah tersertifikasi untuk penanaman padi organik sekitar 1.321,7 hektar dan siap untuk terus dikembangkan. Dari sisi pasar, konsumen yang sadar kesehatan sangat antusias pada beras organik. Sebagai respon atas potensi beras organik telah dilakukan lomba Riset Unggulan Daerah (RUD), dengan tema Pengembangan Ekositem Beras Organik, dimana saat ini mencapai tahap diseminasi.  

Diseminasi telah diselenggarakan pada hari Kamis, 7 Desember 2023 melalui seminar hasil Riset Unggulan Daerah secara hybrid bertempat di di ruang Command Center Room Pusaka Gemilang Komplek Setda Kabupaten Magelang. Acara non-daring diikuti oleh 28 undangan yang berasal dari OPD terkait, camat, penyuluh lapangan pertanian, akademisi, pengurus korporasi padi organik, dan perwakilan masyarakat. Sedangkan secara luring, seminar dilakukan melalui kanal zoom dengan jumlah peserta terdata 146 peserta yang berasal dari dalam dan luar Kabupaten Magelang. Seminar mengambil tema pengembangan beras organik, salah satu tema pemenang Riset Unggulan Daerah Kabupaten Magelang Tahun 2023. Tim peneliti berasal dari Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang yang diketuai oleh Dr. drh. Wida Wahidah Mubarokah, M.Sc.

Dalam sambutan sekaligus bertindak sebagai keynote speaker, Kepala Bappeda dan Litbangda, M. Taufiq Hidayat Yahya, S.STP., M.Si menyampaikan bahwa salah satu tantangan besar dalam perencanaan pembangunan daerah adalah bagaimana merumuskan kebijakan yang tepat untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi. Inovasi yang dilakukan di Kabupaten Magelang adalah planning by reseach, atau perencanaan berbasis penelitian.

“Riset Unggulan Daerah (RUD) menjadi salah satu upaya mewujudkan planning by reseach” demikian dikutip dari sambutan Kepala Bappeda dan Litbangda.

Lebih lanjut dijelaskan dalam sambutannya bahwa pertanian memberikan kontribusi PDRB yang cukup tinggi dengan serapan tenaga kerja 34,37% pada tahun 2022. Oleh karena itu, pembangunan pertanian menjadi salah satu hal yang strategis bagi Kabupaten Magelang. Secara khusus, pembangunan pertanian dalam dasacita diarahkan untuk pengembangan agribisnis berorientasi pasar termasuk pertanian organik.

Padi, menjadi komoditas pertanian organik unggulan di Kabupaten Magelang. Berdasarkan hasil analisis usaha tani, padi organik memerlukan biaya budidaya yang lebih murah dan pendapatan bersih yang diperolehpun lebih tinggi. Sebagai gambaran, biaya budidaya padi organik per 0,1 ha adalah Rp.1.720.000,- lebih murah dibanding biaya budidaya padi non organik yaitu Rp. 1.982.300,- per 0,1 ha. Adapun pendapatan bersih atau keuntungan sekitar Rp. 2.060.000,- untuk padi organik dan Rp. 1.042.700,- untuk padi non-organik.

Berkenaan dengan daya saing, Taufiq menyampaikan bahwa posisi Kabupaten Magelang masuk dalam kategori tinggi dengan nilai 3,194. Bagi Kabupaten Magelang, tidak hanya soal angka yang menjadi fokus tapi lebih pada bagaimana daya saing ini dapat ditingkatkan tanpa meninggalkan kelestarian lingkungan hidup. Karena hal tersebut merupakan tujuan pembangunan sebagaimana tertuang dalam misi kedua Bupati yaitu “Meningkatkan Daya Saing Daerah yang Berbasis pada Potensi Lokal dengan tetap Menjaga Kelestarian Lingkungan Hidup”.

Kabupaten Magelang terus mengupayakan peningkatan daya saing tanpa meninggalkan kelestarian lingkungan melalui peran riset. RUD tahun 2023 mengangkat 4 tema yaitu (a) pengembangan ekosistem beras organik; (2) pemodelan link and match potensi pedagang eyek dalam pemasaran produk UMKM; (3) penerapan core values ASN sebagai bentuk Reformasi Birokrasi di Kabupaten Magelang; dan (4) Transformasi Konvensi Hak Anak (KHA) untuk Pemenuhan Hak dan Perlindungan Anak di Kabupaen Magelang.

Apresiasi setinggi-tingginya disampaikan kepada 23 peserta RUD yang telah memberikan sumbangsih pemikirannya untuk Kabupaten Magelang. Apresiasi khusus juga diberikan kepada Victoria Christa sebagai peserta termuda yang berasal dari siswa SMA Negeri 1 Mertoyudan.

Mengakhiri sambutan sekaligus pemberian keynote kepada peserta seminar, Taufiq menekankan beberapa hal, “Pertama, peningkatan daya saing Kabupaten Magelang tidak akan meninggalkan kelestarian lingkungan hidup, kedua planning by research bahwa perencanaan di Kabupaten Magelang akan di awali dengan penelitian, dan ketiga pertanian padi organik berdasarkan analisis usaha tani memberikan keuntungan yang lebih besar bagi petani.”

GALERI FOTO

Agenda

Tidak ada acara