Kota Mungkid (20/10), Penanganan
stunting menjadi salah satu prioritas bagi Pemerintah Kabupaten Magelang. Hal ini
diwujudkan melalui penguatan komitmen multipihak untuk penurunan stunting.
Keseriusan yang dilakukan Pemkab Magelang menunjukkan hasil yang cukup signifikan bahwa selama empat tahun
terakhir ini angka stunting di Kabupaten Magelang mengalami penurunan dari
17,03% pada tahun 2019 menjadi 13,11% pada tahun 2022 (Data EPPGBM - Elektronik
Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat).
Upaya
penanganan stunting banyak dilakukan dengan menggandeng berbagai pihak dengan
menerapkan inovasi-inovasi baru seperti TILIK SIMBOK dan Gerakan Cegah Stunting
Melalui Perbaikan Pola Asuh dan Konsumsi Sehat Satu Telur (GASPOL DULUR).
Terbaru, terdapat inovasi dari Kecamatan Sawangan yaitu Gotong Royong Sawangan
Cegah Stunting (GOTONG SA CETING).
Pada tahun
2023, Bappeda dan Litbangda kembali memperkuat sinergi penanganan stunting melalui
kolaborasi dengan Badan Riset Inovasi Nasional dan Universitas Diponegoro. Selaras
dengan tagline Planning by Research yang selalu digaungkan, kali
ini upaya penanganan stunting dilakukan melalui riset terapan. BRIN telah melakukan
riset pengembangan model penanganan stunting yang merekomendasikan beberapa aksi
nyata dan nanti akan diterapkan di Kabupaten Magelang.
Hari ini
dengan mengundang beberapa OPD terkait, dilakukan penyamaan persepsi dan
pembahasan teknis penerapan aksi nyata penanganan stunting sesuai konsep yang
telah disusun oleh BRIN. Pada kesempatan ini hadir pula narasumber dari Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro, Prof. Dr. Mohammad Zen Rahfiludin,
S.K.M., M.Kes yang akan mendampingi dan mengarahkan dalam penerapan aksi nyata
penanganan stunting di Kabupaten Magelang ke depannya.
Created At : 2023-10-20 00:00:00 Oleh : Dhanik Berita Terkini Dibaca : 407