BAPPEDA DAN LITBANGDA BEKERJASAMA DENGAN USAID DALAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN AIR MINUM DAN SANITASI


Created At : 2019-03-18 00:00:00 Oleh : Dhanik Berita Terkini Dibaca : 512

Magelang, Bappeda dan Litbangda Kabupaten Magelang menunjukkan keseriusannya dalam percepatan pembangunan air minum dan sanitasi. Keberadaan Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan yang diketuai oleh Kepala Bappeda dan Litbangda semakin solid dalam melaksanakan program dan kegiatan guna mendukung pencapaian Universal Access 2019.

Program Indonesia Urban Water, Sanitation, Hygiene Penyehatan Lingkungan Untuk Semua (IUWASH PLUS) merupakan program pemerintah pusat dalam pembangunan bidang air minum dan sanitasi yang didanai oleh lembaga donor USAID. Tahun 2019 menjadi tahun ketiga pelaksanaan program IUWASH PLUS di Kabupaten Magelang.

Bappeda dan Litbangda bekerjasama dengan IUWASH PLUS serta Pemerintah Desa Pucungrejo Kecamatan Muntilan pada tanggal 13 Maret 2019 menyelengarakan acara Pertemuan Pemangku Kepentingan Hasil Monitoring Pasrtisipatif di Lokasi Hotspot dengan mengambil tema “Gerakan Kelompok Sadar Air Minum dan Sanitasi untuk Magelang Bersih, Waras, dan Ngangeni (Gelora Magelang Berwarna)”.

Pertemuan ini ditujukan untuk memperkuat peran para pemangku kepentingan dalam rangka mewujudkan Universal Access 100-0-100 tahun 2019 di Kabupaten Magelang. Universal access 100-0-100 merupakan program prioritas dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2014-2019 yang mencakup 100 persen akses masyarakat terhadap air minum yang aman, 0 persen kawasan kumuh, dan 100 persen akses sanitasi layak.

Program IUWASH PLUS di Kabupaten Magelang sudah dilaksanakan sejak tahun 2017 mencakup empat desa hotspot yaitu Desa Mertoyudan dan Desa Banyurojo Kecamatan Mertoyudan serta Desa Tamanagung dan Desa Pucungrejo Kecamatan Muntilan. Sebagai desa hotspot, keempat desa tersebut mendapat banyak keuntungan dari pendampingan IUWASH yang salah satunya adalah pembelajaran untuk menciptakan inovasi dalam rangka percepatan pembangunan air minum dan sanitasi.

Penguatan kelembagaan juga menjadi fokus pendampingan IUWASH PLUS terutama dalam hal penguatan peran serta lembaga swasta dalam pembangunan air minum dan sanitasi. Hadir dalam acara pertemuan para pemangku kepentingan perwakilan dari lembaga swasta di Kabupaten Magelang seperti PT. New Armada, PT. Taman Wisata Candi Borobudur dan Ratu Boko, BPD Jateng, dan LAZIS Jawa Tengah Cabang Magelang.

Satu hal menarik yang disampaikan oleh Kepala Bidang Tata Ruang, Pengembangan Wilayah dan Infrastruktur, Didik Kristia S.Kom, M.Sc yang pada acara tersebut berkesempatan membuka secara resmi pertemuan para pemangku kepentingan. Beliau menekankan pentingnya inovasi dalam percepatan pembangunan air minum dan sanitasi.

“Saat ini kendala dalam pembangunan Sarana Pengolahan Air Limbah Domestik maupun sarana sanitasi lainnya baik yang bersifat individual maupun komunal adalah penyediaan lahan. Desa Pucungrejo dan tiga desa hotspot lainnya telah memberikan inovasi dengan memanfaatkan lahan publik seperti badan jalan permukiman untuk membangun IPAL Komunal. Inovasi yang terlihat nyata lainnya adalah penyelenggaraan pertemuan bertemakan Gerakan Kelompok Sadar Air Minum dan Sanitasi untuk Magelang Bersih Waras dan Ngangeni ini.”

Rangkaian acara diramaikan pula dengan penampilan dialog sanitasi yang diperagakan oleh perangka desa di lokasi hotspot dan penayangan video pendek bertemakan sanitasi. Acara inti berupa pemaparan kondisi air minum dan sanitasi lokasi hotspot dan pemberian tanggapan dari peserta pertemuan.

Terdapat satu hal yang cukup menyita perhatian pengunjung di luar acara resmi yaitu sebuah produk hasil daur ulang berupa paving yang dipamerkan oleh stan Desa Banyurojo. Paving diproduksi dari sampah plastik yang dilelehkan yang kemudian dicetak menjadi paving segi enam. Pembuatan satu paving dibutuhkan tiga kilogram sampah plastik. Paving dijual dengan harga Rp. 7.000,00 per buah. Sayangnya produksi paving ini belum dapat dilakukan secara massal karena keterbatasan alat cetak paving yang dimiliki. Besar harapan dari Kelompok Swadaya Masyarakat Desa Banyurojo bahwa pemerintah ataupun lembaga swasta dapat memberikan bantuan untuk penyediaan alat cetak paving sehingga dapat mendaur ulang sampah plastik lebih banyak.

Acara pertemuan para pemangku kepentingan diakhiri dengan deklarasi dan penandatangan komiten bersama untuk pembangunan air minum dan sanitasi yang dipimpin oleh Camat Mertoyudan.

GALERI FOTO

Agenda

Tidak ada acara