FORUM PERENCANA MEMBAHAS PENGEMBANGAN EKONOMI LOKAL BERBASIS KAWASAN


Created At : 2019-09-30 00:00:00 Oleh : Dhanik Kinerja Bappeda Dibaca : 1057

Kota Mungkid (30/09), Forum Perencana Bappeda dan Litbangda sebagai tindak lanjut Diklat Local Economic Resources Development  memunculkan gagasan pengembangan ekonomi lokal berbasis kawasan dengan mengangkat komoditas unggulan di Kabupaten Magelang.

Kota Mungkid (30/09), Bappeda dan Litbangda Kabupaten Magelang menyelenggarakan Forum Perencana sebagai tindak lanjut Diklat Local Economic Resources Development (LERD) yang diikuti oleh sembilan funsional perencana. Acara dibuka dan dipimpin oleh Kepala Bidang Ekonomi dan Sumber Daya Alam, Amirudin Zuhri. Selain para perencana, hadir pula Kasubid Pertanian dan Pangan serta alumni peserta diklat dari Bagian Perekonomian Setda Kabupaten Magelang.

Dalam arahannya, pimpinan forum menyampaikan bahwa latar belakang dilaksanakannya acara pada hari ini adalah untuk mengkoordinasikan persiapan diseminasi hasil Diklat LERD yang telah selesai diikuti oleh ASN Kabupaten Magelang pada bulan awal bulan September 2019.

Mewakili alumni peserta Diklat LERD, perencana madya Bappeda dan Litbangda, Budiono,  memaparkan rencana aksi yang disusun sebagai tugas akhir Diklat LERD dengan mengambil salak sebagai komoditas unggulan.

“Yang menarik dari Diklat LERD ini adalah bahwa LERD itu ya sama dengan Agropolitan. Dan Agropolitan sudah jalan di sini. Kata kuncinya kompetitif dan komparatif.” Begitu kata. Budiono mengawali paparannya. Lebih lanjut Budiono menjelaskan bahawa setidaknya ada 3 tujuan yang ingin dicapai sebagai tindak lanjut dari pelaksanaan Diklat LERD yaitu implementasi rencana aksi, sosialisasi dengan stakeholder, dan penyusunan Rancangan Peraturan Bupati tentang pengembangan kawasan.

Berbicara mengenai agropolitan, Ari Tri Arti selaku Kasubid Pertanian dan Pangan menjelaskan bahwa Agropolitan di Kabupaten Magelang dimulai sejak tahun 2003. Masterplan Agropolitan disusun tahun 2003 dengan leader Kementerian Pertanian. Selanjutnya, dilaksanakan oleh beberapa Kementerian seperti Kementerian PUPR dan Kementerian Perdagangan. Pembangunan Sub Terminal Agribisnis (STA) didanai oleh Kementerian PUPR pada tahun 2005 sedang pendukungnya didanai dari APBD Kabupaten Magelang.

Di Kabupaten Magelang ada 3 STA yaitu STA Sewukan yang dikelola oleh Pemerintah Desa serta STA Ngablak dan Kalingkrik yang dikelola oleh Dinas Perdagangan. STA di Sewukan dibangun bermula dari kisah suksesnya salak Nglumut yang dulunya lebih dikenal sebagai salak Pondoh. Namun kemudian komoditas yang lebih berkembang di 3 STA adalah sayur-sayuran segar.

“Apabila ingin mengembangkan komoditas salak, maka yang perlu ditingkatkan adalah kualitasnya. Bisa salak prima 1, 2, 3 atau bahkan salak organik. Pasar untuk salak sudah ada, permasalahannya adalah ketika panen raya harga turun. Tantangan ini yang seharusnya dicarikan solusi.” Papar Ari dihadapan para perencana dan alumni diklat LERD.

Diskusi yang berkembang dalam forum perencana memunculkan ide-ide perlunya replikasi pada potensi komoditas lain yang ada di Kabupaten Magelang untuk dikaji menggunakan metode dalam LERD atau metode Pengembangan Ekonomi Lokal. Adanya potensi komoditas susu sapi di Kecamatan Ngablak, komoditas kopi yang hampir tersebar merata di wilayah Kabupaten Magelang dan komodits unggulan lainnya.

 “Berbicara mengenai komoditas di luar salak, maka menarik untuk mengembangkan Agropolitan Ngablak dengan komoditas sayur dan hasil peternakan. Dengan waktu 8 minggu untuk menyusun dan mengimplementasikan rencana tindak lanjut Diklat LERD, maka perlu memilih suatu perencanaan yang dapat secara riil diaplikasikan dengan menggali potensi-potensi anggaran yang memungkinkan. Kecamatan Ngablak seperti kita tahu banyak anggaran digelontorkan di sana oleh Pemerintah Pusat, sayangnya belum ada perencanaan berbasis kawasan yang komprehensif. Untuk itu alangkah baiknya kalau forum perencana ini dapat memberikan semacam policy brief dan rencana aksi untuk pengembangan kawasan Ngablak dan sekitarnya dengan pendekatan pengembangan ekonomi lokal.” Demikian disampaikan oleh Dhanik, perencana muda pada Bappeda dan Litbangda.

Pada akhir acara, pimpinan forum menyatakan bahwa pertemuan ini diharapkan menjadi awal untuk menggagas pengembangan potensi ekonomi lokal berbasis kawasan di Kabupaten Magelang.

GALERI FOTO

Agenda

Tidak ada acara